* ip route add gateway={ip gateway} a. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.1.1 [admin@routerku] > /ip route add gateway=192.168.1.1 b. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers [admin@routerku] > ip route print Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf # DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE 0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.30 Local 1 ADC 192.168.0.0/27 192.168.1.2 Public 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 Public [admin@routerku]> c. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar [admin@routerku] > ping 192.168.1.1 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms [admin@routerku]> –[4.3]– NAT (Network Address Translation) Bentuk Perintah Konfigurasi *ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-inteface={ethernet yang langsung terhubung ke Internet atau Public} a. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading. [admin@routerku] > ip firewall nat add chain=scrnat out-interface=Public action=masquerade [admin@routerku]> b. Melihat konfigurasi Masquerading [admin@routerku] ip firewall nat print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=srcnat out-interface=Public action=masquerade [admin@routerku]> –[4.4] Name server Bentuk Perintah Konfigurasi *ip dns set primary-dns={dns utama} secondary-dns={dns ke dua} a. Setup DNS pada Mikrotik Routers, misalkan DNS dengan Ip Addressnya Primary = 202.134.0.155, Secondary = 202.134.2.5 [admin@routerku] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=yes [admin@routerku] > ip dns set secondary-dns=202.134.2.5 allow-remoterequests=yes b. Melihat konfigurasi DNS [admin@routerku] > ip dns print primary-dns: 202.134.0.155 secondary-dns: 202.134.2.5 allow-remote-requests: no cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 16KiB [admin@routerku]> c. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain [admin@routerku] > ping yahoo.com 216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms [admin@routerku]> Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar. Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita. Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.30, via browser buka http://192.168.0.30. Di Browser akan ditampilkan dalam bentuk web dengan beberapa menu, cari tulisan Download dan download WinBox dari situ. Simpan di local harddisk. Jalankan Winbox, masukkan Ip address, username dan password. –[5]– DHCP Server DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client. Bentuk perintah konfigurasi *ip dhcp-server setup dhcp server interface = { interface yang digunakan } dhcp server space = { network yang akan di dhcp } gateway for dhcp network = { ip gateway } address to give out = { range ip address } dns servers = { name server } lease time = { waktu sewa yang diberikan } Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya : a. Tambahkan IP address pool /ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.30 b. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client. Pada contoh ini networknya adalah 192.168.0.0/27 dan gatewaynya 122.168.0.30 /ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/27 gateway=192.168.0.30 dns-server=192.168.0.30 \ comment=”" c. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface Local ) /ip dhcp-server add interface=local address-pool=dhcp-pool d. Lihat status DHCP server [admin@routerku] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0dhcp1 Local Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah e. e. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya /ip dhcp-server enable 0 kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif f. Tes Dari client Misalnya : D:\>ping www.yahoo.com cukup sekian perintah-perintah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat yaaaaa...
Tuesday, 7 July 2015
perintah perintah pada MIKROTIK
Bissmillah...
kali ini saya akan membagikan perintah - perintah yang ada pada OS MIKROTIK, semoga bermanfaat ,khusus nya bagi pelajar smk atau rekan rekan yang sennag dengan mikrotik
Mikrotik Command
Perintah mikrotik sebenarnya hampir sama dengan perintah yang ada dilinux,sebab pada dasarnya mikrotik ini merupakan kernel Linux, hasil pengolahan kembali Linux dari Distribusi Debian. Pemakaian perintah shellnya sama, seperti penghematan perintah,cukup menggunakan tombol TAB di keyboard maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan, hanya ketikkan awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell akan menampilkan sendiri perintah yang berkenaan. Misalnya perintah IP ADDRESS di mikrotik. Cukup hanya mengetikkan IP ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell akan mengenali dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS.
Baiklah kita lanjutkan pengenalan perintah ini.Setelah login, cek kondisi interface atau ethernet card.
–[1]– Melihat kondisi interface pada Mikrotik Router [admin@Mikrotik] > interface print Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@Mikrotik]>
Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka periksa lagi
etherned cardnya, seharusnya R (running).
a. Mengganti nama interface
[admin@Mikrotik] > interface(enter)
b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau terserah namanya), maka
[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi Local, maka
[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local
d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”, tanpa tanda kutip
[admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public
e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.
[admin@Mikrotik] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R Local ether 0 0 1500
1 R Public ether 0 0 1500
–[2]– Mengganti password default Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]]>
–[3]– Mengganti nama hostname
Mengganti nama Mikrotik Router untuk memudahkan konfigurasi, pada langkah ini
nama server akan diganti menjadi “routerku”
[admin@Mikrotik] > system identity set name=routerku
[admin@routerku]>
–[4]– Setting IP Address, Gateway, Masqureade dan Name Server
–[4.1]– IP Address
Bentuk Perintah konfigurasi
ip address add address ={ip address/netmask} interface={nama interface}
a. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan Public akan kita gunakan untuk
koneksi ke Internet dengan IP 192.168.1.2 dan Local akan kita gunakan untuk network LAN
kita dengan IP 192.168.0.30 (Lihat topologi)
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.1.2 \
netmask=255.255.255.0 interface=Public comment=”IP ke Internet”
[admin@routerku] > ip address add address=192.168.0.30 \
netmask=255.255.255.224 interface=Local comment = “IP ke LAN”
b. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@routerku] >ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
192.168.0.30/27 192.168.0.0 192.168.0.31 Local
1 ;;; IP Address ke LAN
192.168.1.2/24 192.168.0.0 192.168.1.255 Public
[admin@routerku]>
–[4.2]– Gateway
Bentuk Perintah Konfigurasi
Subscribe to:
Posts (Atom)